Wednesday, February 2, 2011

Demonstran Tak Incar Warga Asing di Mesir

Kairo - Situasi di Mesir masih mencekam akibat bentrok antara massa pendukung dan massa anti Presiden Mesir Hosni Mubarak di Kairo. Namun para demonstran itu umumnya tidak mengganggu warga asing yang berada di Mesir.



"Walau pun banyak para warga Mesir yang menghadang dengan senjata tajam, tapi selama warga asing masih ada paspor dan tak bermasalah, tidak apa-apa, masih dilepaskan," ujar seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, Abdul Baits El-abror, kepada detikcom, Kamis (3/2/2011).

Abdul menjelaskan, banyak mahasiswa Indonesia yang masih memilih tinggal di Mesir. Mereka masih ingin melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Kairo. Jika sudah kembali ke Indonesia, mereka merasa kesulitan untuk kembali lagi ke Mesir.

"Kebanyakan WNI, mahasiswa khususnya lebih banyak memilih bertahan dengan alasan pendidikan," ujar dia.

Abdul menambahkan saat ini para mahasiswa kebanyakan berlindung di kediaman masing-masing. Rata-rata mahasiswa Indonesia memang mengontrak flat atau tinggal di asrama. Mereka tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak.

"Mereka hanya keluar rumah sekedar untuk membeli sembako dan keperluan lainnya pada pagi hari hingga zuhur," jelasnya.

Abdul pun mengeluhkan harga sembako yang kian mahal karena banyak toko yang memilih tutup. Biasanya, isy, atau roti khas Mesir yang menjadi makanan pokok sangat mudah ditemukan. Begitu juga dengan kebutuhan sehari-hari. Biaya hidup di Mesir pun terbilang masih cukup murah untuk WNI.

"Karena banyak toko-toko tutup, harga kian melonjak dan barang-barang pun kian menjadi langka," jelasnya.




No comments:

Post a Comment